Desa
Panglipuran Bangli,Bali
Desa
Penglipuran Bangli sebuah wilayah pedesaan yang
menjadi ikon desa wisata di Bali, objek ini memang menjadi tujuan wisatawan
domestik dan asing. Akses ke lokasi cukup mudah berada pada jalur utama Bangli
dan Kintamani, sekitar 45km dari Denpasar, tepatnya Kel. Kubu, Kecamatan
Bangli. Pengembangan desa Penglipuran di bangli ini sebagai kawasan wisata
memang sangat tepat, karena memiliki budaya dan tradisi unik didukung oleh
suasana asri, nyaman , lingkungan kondusif dan sejuk karena berada pada dataran
tinggi, di ketinggian 700 meter dari permukaan laut, sehingga berhawa sejuk,
tanaman tumbuh subur di desa Penglipuran terlihat hujau dan asri.
Desa Penglipuran, Desa adat bali
yang sangat kental dengan kerukunan dan kebersamaan mereka. Desa ini
berlokasi di kelurahan kubu, kecamatan bangli, kabupaten bangli- Bali.
Desa ini telah dianugrahi penghargaan kalpataru.
Kalpataru
Adalah Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau
kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia.
Kalpataru sendiri adalah bahasa Sanskerta yang berarti pohon kehidupan
(Kalpavriksha).
- http://id.wikipedia.org –
Sekilas
tentang desa Penglipuran Bangli
Memasuki wilayah desa Penglipuran di
Bangli ada batas desa yang disebut Catus Pata, disini terdapat ruang terbuka
seperti pertamanan, balai Desa sebagai tempat menyambut kedatangan anda.
Kendaraan tidak diperbolehkan memasuki areal perumahan, sudah disediakan parkir
khusus untuk pengunjung dengan membeli tiket Rp 7.500 kita sudah bisa memasuki
areal rumah adat ini dan Rp 50.000 untuk WNA. Objek wisata di Bali
yang menghadirkan sebuah tradisi dan budaya yang tetap lestari sampai sekarang
ini, patut menjadi agenda dalam tour anda selanjutnya.
Memasuki
gapura Desa Penglipuran Bangli , suasana asri akan terlihat, kiri-kanan jalan
ditanami rumput dan bunga, Jejeran rumah berpetak-petak, dan saling berhadapan
di antara ruas jalan, dengan luas yang sama berbaris rapi, antara rumah yang
satu dengan rumah lainnya terhubung dengan sebuah pintu untuk bisa saling
akses, tidak ada kekhawatiran adanya kehilangan, angkul-angkul / pintu masuk
yang sama persis dibuat agak sempit agar sepeda motor tidak bisa masuk,
kendaraan bermotor seperti mobil tidak ada yang lalu lalang di areal rumah
tradisional ini. Sebuah objek wisata di Bali unik dan menarik.
Menurut
masyarakat sekitar, kata penglipuran diambil dari kata Pengeling Pura
yang memiliki makna tempat suci yang ditujukan untuk mengenang para leluhur.
Membahas tentang leluhur, ternyata masyarakat yang tinggal di desa penglipuran
ini sangat menjun-jung tinggi amanat dari para leluhur mereka. Terbukti dari
terbentuknya desa penglipuran yang sangat mengutamakan kerukunan ini. Ciri khas
yang sangat menonjol dari desa penglipuran ini adalah arsitektur bangunan
tradisional di desa ini rata-rata memiliki arsitektur yang sama persis dari
ujung desa ke ujung lainnya.
Keunikan ini membuat desa penglipuran sangat indah dengan kesimetrisan
yang amat tertata rapi antara 1 rumah dengan rumah lainnya. Pintu gerbang di
setiap rumah saling berhadapan satu sama lain yang hanya di batasi oleh jalan
utama kecil di tengahnya. Pintu gerbang ini disebut dengan Angkul-angkul (Pintu
gerbang khas bali) yang juga memiliki arsitektur sama dengan angkul-angkul
setiap rumah di desa ini. Jalan utama yang ada di desa penglipuran mengarah
pada bagian utama desa yang berada di puncak paling tinggi.
Untuk masuk ke kawasan desa penglipuran ini, anda
tidak diperbolehkan untuk menggunakan mobil ataupun sepeda motor. Kendaraan
anda harus anda parkirkan di sebuah lahan parkir yang cukup luas dan tidak jauh
dari kawasan wisata desa penglipuran. Karena desa penglipuran sudah ditetapkan
sebagai desa wisata, maka anda diwajibkan untuk mengeluarkan sedikit uang untuk
dapat menyaksikan keindahan desa penglipuran ini.
More about Tourism/Hotelier??? www.stipram.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar