Minggu, 08 November 2015

Merasakan Keliling Dunia di Museum Angkut Malang


 


Baru pertama kali dengar Museum Angkut? Hmmm, memang belum se-populer Museum Fatahillah di Jakarta atau Museum Vredeburg di Jogjakarta karena museum ini baru dibuka 9 Maret 2014 tahun lalu. Tapi buat yang hobi banget dengan semua hal yang berbau otomotif, kamu wajib datang ke Museum Angkut di kota Batu ini. Lho kenapa?
 




Lokasi dan cara menuju ke Museum Angkut Batu

Lokasi Museum Angkut ada di Jalan Terusan Sultan Agung nomer 2, Batu – Malang, Jawa Timur. Kalau memulai perjalanan dari Surabaya, kamu bisa mengambil rute : Surabaya – Tol Dupak – keluar Tol Kejapanan – Purwodadi – Jatim Park I – Museum Angkut Batu. Kalau hari biasa waktu tempuh Surabaya – Batu sekitar 2,5 jam. Tapi kalau lagi macet akibat akhir pekan, lebaran, dan liburan anak sekolah jarak tempuhnya bisa sampai 4 jam.

enang kalo sobat ingin irit bisa aja kok, begini caranya saya kasih tau ya. Kalo sobat dari stasiun Malang sobat langsung aja naik angkotan umum yang ada tulisanya ADL turun Terminal Landung Sari, setelah dari terminal Landung Sari sobat naik Bus Puspa jurusan Jombang bilang aja turun Musium Angkut. Gimana sobat udah jelas? tentang aksesnya? kalo sobat punya uang lebih bisa menyewa sepeda montor roda dua atau mobil yang banyak di sewa-sewakan di Kota Malang.

Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2014/08/trip-keong-museum-angkut.html
Twitter: @KeongTraveler, Instagram: @KeongTraveler, FansPage: Catatan Harian Keong
enang kalo sobat ingin irit bisa aja kok, begini caranya saya kasih tau ya. Kalo sobat dari stasiun Malang sobat langsung aja naik angkotan umum yang ada tulisanya ADL turun Terminal Landung Sari, setelah dari terminal Landung Sari sobat naik Bus Puspa jurusan Jombang bilang aja turun Musium Angkut. Gimana sobat udah jelas? tentang aksesnya? kalo sobat punya uang lebih bisa menyewa sepeda montor roda dua atau mobil yang banyak di sewa-sewakan di Kota Malang.

Sumber: http://www.catatanhariankeong.com/2014/08/trip-keong-museum-angkut.html
Twitter: @KeongTraveler, Instagram: @KeongTraveler, FansPage: Catatan Harian Keong
 Selain dengan motor dan mobil, kamu juga bisa memulai perjalanan dengan alat transportasi umum dari Malang, dengan rute Stasiun Malang – naik angkutan umum – turun di Terminal Landung Sari – naik bus Puspa jurusan Jombang – turun di Museum Angkut. Memang pakai kendaraan pribadi lebih praktis karena bisa bergerak cepat. Kamu bisa menyewanya di kota Malang dengan tarif Rp400.000 – Rp500.000* per hari untuk mobil dan Rp50.000* per hari untuk motor.
Museum Angkut Batu buka tiap hari mulai pukul 12.00 – 20.00. Lalu bagaimana dengan tiket masuk Museum Angkut?
  • Tiket masuk hari biasa, Senin – Kamis : Rp60.000*
  • Tiket masuk saat akhir pekan (Jum’at – Minggu), tanggal merah, liburan : Rp80.000* per orang
Untuk tiket terusan Museum Angkut & D’topeng Kingdom :
  • Hari biasa, Senin – Kamis : Rp70.000* per orang
  • Akhir pekan (Jum’at – Minggu, tanggal merah, liburan : Rp90.000* per orang
  • Membawa kamera untuk memfoto Museum Angkut (kamera digital, handycam, polaroid, DSLR) dikenai biaya Rp30.000* per kamera.
  • Bila menunjukkan boardingpass Garuda Indonesia dan Air Asia mendapat potongan harga 20% sesuai dengan syarat & ketentuan yang berlaku.

Mengintip koleksi Museum Angkut Batu

Museum Angkut dengan luas sekitar 3,7 hektar ini termasuk museum transportasi terlengkap di Asia. Hebat ‘kan? Dan kalau kamu memang hobi berat dengan bidang otomotif, dipastikan nggak bakalan kecewa saat mengunjungi Museum Angkut Batu. Di tempat ini kamu bisa mendapat informasi lengkap tentang jenis alat transportasi yang mungkin belum pernah didengar atau bahkan pernah booming.
Koleksi Museum Angkut Batu asli dari Indonesia juga lengkap, mulai dari perahu, sepeda onthel, dokar, pedati, dan becak. Ada juga kapal terbang dan kapal laut. Koleksi yang disediakan mulai dari yang original, modifikasi dan replika. Bahkan kamu bisa menyaksikan alat transportasi mini beserta foto-foto baru dan lama tentang alat angkut.
Sesaat setelah memasuki gerbang masuk area Museum Angkut, kamu akan disambut oleh tulisan ‘Pasar Apung’ di sebelah kanan dan replika jet tempur yang begitu gagah di sisi sebelah kiri. Amazing banget ya? Selanjutnya kamu bisa langsung mengeksplorasi satu per satu tiap zona yang ada di Museum Angkut Batu.
  1. Zona Hall Utama
  Inilah ruangan pertama yang akan kamu jumpai setelah mencapai pintu masuk Museum Angkut Batu. Kesan elegan dari desain interiornya mengundang decak kagum. Dengan penataan cahaya lampu yang eksotis makin membuat atmosfer di ruangan ini begitu wah. Ditambah lagi dengan koleksi alat angkut yang populer dari berbagai penjuru negara serta dari waktu ke waktu.
  1. Zona Edukasi
  Di Zona Edukasi Museum Angkut Batu travelers akan mendapatkan informasi mengenai berbagai jenis alat angkutan di Indonesia dan bahkan di dunia. Ruangan seluas 900 m2 ini bisa jadi tempat sempurna untuk mengetahui lebih banyak tentang sejarah alat transportasi berupa motor dan mobil jaman dulu.
Bahkan di sini kamu bisa lihat seri Chrysler Windsor Deluxe yang pernah dipakai oleh Presiden Soekarno di Museum Angkut. Penyajiannya yang interaktif menciptakan kesenangan buat para pengunjung. Kalau kebetulan kamu datang bareng anak-anak, mereka akan mendapat banyak ilmu di Museum Angkut.
  1.  Zona Sunda Kelapa & Batavia
  Di zona Museum Angkut ini, travelers akan diingatkan kembali tentang masa ketika Jakarta masih punya nama Batavia. Suasana di pelabuhan saat pendudukan Belanda, khususnya Menara Syahbandar dengan berbagai jenis angkutan kala itu setidaknya memberikan gambaran kondisi alat transportasi saat itu. Suasananya sangat tempo doeloe banget deh.
  1. Zona Gangster Town & Broadway Street
Museum Angkut Malang 
Travelers, pernah nonton film klasik ala ganster dengan aksi tembak-tembakan dan kebut-kebutan? Inilah tempat yang bisa kamu kunjungi untuk mengalaminya sendiri. Al Capone, yang terkenal sebagai ganster pada tahun 1970-an akan memperkenalkan aksi spektakulernya. Sebagian suasananya mirip sekali dengan Universal Studio yang ada di Singapura. Begitu juga dengan Broadway Street yang dianggap sebagai landmark Hollywood dan menjadi impian semua artis dunia. Di zona Museum Angkut Batu ini kamu juga akan diperlihatkan berbagai model angkutan yang sudah malang melintang di Broadway Street.
  1. Zona Jepang
  Jepang yang menjadi salah satu kiblat otomotif dunia juga sudah menciptakan begitu banyak alat angkut. Semuanya tertata begitu rapi di Museum Angkut Batu, mulai dari brand Honda, Kawasaki, dan Suzuki.

  1. Zona Eropa
  Travelers, kamu punya koleksi mobil Eropa? Dari Inggris, Jerman, Perancis atau Italia? Kalau kamu memang benar-benar penggemar berat mobil dari benua biru, di Museum Angkut Batu kamu bakalan dibuat ngiler dengan berbagai jenis angkutan khas Eropa dengan nuansa malam yang membangkitkan kesan romantis.
  1. Zona Istana Buckingham
  Menjadi satu negara yang pernah menguasai dunia, Kerajaan Inggris menunjukan superioritasnya dengan alat angkut yang tidak biasa namun tetap terlihat elegan. Sebut saja jenis angkutan dari produsen Inggris, ada Rolls Royce, Mini Cooper, Austin, Francis Barnett, Fillir, Raligh, Royal Enfield, Matchless, Triump, dan Blackburn bisa kamu saksikan di Museum Angkut Batu. Bahkan mobil yang pernah dipakai oleh Ratu Elizabet saat menghadiri parade di Australia, yaitu LandRover. Pokoknya di zona ini kamu bisa mengintip alat angkut ala Istana Buckingham.
  1. Zona Las Vegas
  Las Vegas yang yang dikenal kota yang tak pernah mati dengan kehidupan malamnya juga disajikan di Museum Angkut. Nuansa kental khas Amerika dengan suasana malam akan menyambutmu saat memasuki zona ini.
  1. Zona Hollywood
  Buat kamu yang hobi nonton film sekaligus penggemar berat otomotif pasti mengamati mobil-mobil yang dipakai oleh para aktor saat berakting ‘kan? Museum Angkut menjadi tempat paling tepat untuk mengintip koleksi mobil-mobil yang malang melintang di dunia seni peran Hollywood. Mulai dari mobil Scooby Doo, Batmobile, dan bahkan patung Hulk yang diberi warna hijau dan terbuat dari onderdil motor dan mobil bekas.
  1. Zona Pasar Apung
  Setelah puas mengagumi koleksi dari berbagai zona di Museum Angkut Batu, kamu bisa melanjutkan petualanganmu ke Zona Pasar Apung untuk rileksasi dan berburu kuliner dengan nuansa seperti di sungai Kalimantan. Kamu bisa mengeksplorasi spot ini dengan naik perahu berbiaya sewa Rp10.000*.
Pengelola benar-benar ingin menciptakan nuansa tempo dulu dari pasar apung dengan berbagai macam makanan tradisional, mulai dari nasi timbel, gudeg, bakso, gado-gado, rujak cingur, pempek, sate madura, aneka minuman, susu segar, dan lainnya. Di tempat ini kamu juga bisa membeli oleh-oleh sebagai souvenir, karikatur, seni ukir, lukisan dan batik.
  1. Zona D’topeng Kingdom
  Di zona Museum Angkut ini, travelers akan disuguhi berbagai macam kekayaan warisan nusantara dengan koleksi cukup lengkap. Tampilan lebih dari 2.000 koleksi topeng dari seluruh penjuru negeri, mulai dari Papua, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Jawa tersimpan rapi di Museum Angkut. Di sini juga dipamerkan koleksi wayang, Al Quran kuno yang dibuat dari kulit binatang, keramik, dan masih banyak lagi.

Fasilitas dan tips mengunjungi Museum Angkut

  • Fasilitas Museum Angkut yang disiapkan pengelola untuk travelers yang datang juga cukup lengkap, seperti tempat beristirahat, ruang merokok, ruang untuk ibu dan anak, toilet untuk penyandang cacat, kursi roda, toilet umum, tempat parkir yang luas, serta kesempatan melakukan foto pre-wedding dengan biaya Rp2,5 juta* per 5 jam.
  • Travelers, sebelum masuk ke Museum Angkut Batu, ada baiknya kamu mengisi perut dengan makan dan minuman karena kawasan ini begitu luas dan kamu tidak diijinkan membawa makanan dan minuman dari luar.
  • Pakai dan bawalah baju hangat atau syal kalau kamu datang di sore atau malam hari di Museum Angkut karena pada jam-jam tersebut temperatur di Kota Batu turun drastis.

More about Tourism or Hotelier ?? visit www.stipram.ac.id




Tidak ada komentar:

Posting Komentar